Jurnal Akuntansi – Dalam akuntansi adalah salah satu istilah yang sering disebut dan menjadi komponen yang tidak bisa dipisahkan dari akuntansi, yaitu penjurnalan atau jurnal akuntansi. Penjurnalan ini merupakan hal yang diperlukan untuk membentuk laporan akuntansi final, sehingga memegang peranan penting untuk akuntansi termasuk akuntansi perusahaan.
Jurnal akuntansi memiliki arti pencatatan secara umum untuk urusan keuangan, sehingga terbentuk pembukuan keuangan dari penjurnalan keuangan ini.
Jurnal Akuntansi
Akuntansi berasal dari Bahasa Prancis Jour ; yang berarti hari. Sedangkan menurut KBBI Jurnal Jur-nal memiliki arti (buku) catatan harian. Sedangkan dalam ilmu akuntansi, Jurnal merupakan catatan keuangan harian.
Menurut Marsono, Profesor Accounting UGM, dkk (2009), menuliskan jurnal adalah catatan berdasarkan setiap jenis transaksi yang terjadi dalam suatu bisnis. Tujuan dilakukan penjurnalan adalah mempercepat pencarian transaksi yang terjadi.\
Baca Artikel Aplikasi Jurnal Online
Sehingga jika dipahami secara sederhana, jurnal akuntansi adalah pencatatan harian keuangan, dimana pencatatan harian ini bersifat kronologi dan sistematis sehingga dibuat sesuai dengan kondisi real di lapangan dan tersistem dengan baik.
Tujuan Dibuatnya Jurnal Akuntansi
Secara umum tujuan dilakukan pencatatan akuntansi adalah untuk mencatatan transaksi sebelum akhirnya digunakan untuk Menyusun laporan di buku besar, sedangkan secara spesifik jurnal akuntansi dibuat untuk tujuan identifikasi atau analisis. Ada beberapa tujuan dilakukannya pembuatan jurnal akuntansi, beberapa diantaranya adalah digunakan untuk
- Identifikasi jenis transaksi
- Pencatatan transaksi
- Menganalisis bukti transaksi
Jadi pembuatan jurnal dilakukan bukan tanpa alasan namun memiliki tujuan khusus hingga memiliki tujuan akhir menjadi laporan keuangan final.
Bagaimana Kedudukan Jurnal dalam Akuntansi
Seperti yang sudah dituliskan di atas, jurnal merupakan bagian dari pengelolaan keuangan. Sehingga akuntansi memiliki posisi tersendiri di lingkup akuntansi. Posisi penjurnalan ini terletak sebelum pembentukan laporan keuangan.
Berikut posisi jurnal dalam siklus akuntansi.
Keterangan :
- Transaksi : transaksi keuangan yang dilakukan
- Jurnal : pencatatan transaksi keuangan
- Buku besar : kumpulan akun
- Neraca saldo : daftar seluruh akun dan saldo total
- Laporan : laporan akuntansi secara total
Disini jurnal memiliki posisi pada beberapa urutan tertentu. Hal ini karena jurnal memiliki beberapa jenis. Dimana digunakan di pencatatan harian sampai dengan jurnal penyesuaian dan lain sebagainya.
Pencatatan jurnal juga membutuhkan bukti transaksi yang digunakan sebagai dasar pencatatan. Beberapa bukti yang bisa digunakan adalah
- Kwitansi
- Faktur penjualan
- Faktur pembelian
- Bukti transaksi
- Nota pembayaran
Dalam sebuah pencatatan jurnal juga harus ada komponen di dalamnya, beberapa komponen tersebut menurut Warsono adalah
- Tanggal terjadinya transaksi
- Nama akun
- Keterangan singkat transaksi
- Nilai transaksi
Itulah beberapa komponen yang harus ada dalam sebuah jurnal. Penjurnalan juga memiliki posisi khusus dalam sebuah siklus akuntansi jadi jurnal memiliki pean khusus yang tidak bisa dihilangkan.
Prinsip Pembuatan Jurnal Akuntansi
Dalam pembuatan jurnal akuntansi, ada beberapa prinsip yang tidak bisa dilewatkan. Beberapa jenis prinsip jurnal akuntansi tersebut adalah
- Identifikasi dan penilaian terhadap bukti transaksi yang diberikan, berupa nota, kwitansi, bukti pembayaran dan lain sebagainya.
- Menentukan prakiraan keterangan transaksi dan pengelompokan akun dari transaksi yang ada
- Menetapkan cara perhitungan
- Menentukan kredit atau debet.
Dalam pembuatan jurnal akuntansi, prinsip tersebut tidak bisa dihilangkan. Jadi hasil penjurnalan bisa akurat dan sesuai.
Jenis-Jenis Jurnal
Seperti yang kita jelaskan di atas, jurnal ada beberapa jenis atau macam sesuai dengan fungsinya. Tidak hanya jurnal harian, namun memiliki jenis jurnal yang lainya.
1. Jurnal Umum
Jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan. Jurnal umum ini digunakan untuk mencatat transaksi keuangan dalam satu periode yang sedang berjalan.
2. Jurnal Khusus
Jurnal khusus merupakan jenis jurnal yang dibuat berdasarkan jenis transaksi yang digunakannya. Ada beberapa jenis jurnal yang masuk dalam jurnal khusus ini.
- Jurnal Pembelian
Buku harian khusus yang digunakan untuk mencatat satu transaksi pembelian barang dimana proses pembelianya menggunakan metode kredit - Jurnal penjualan
Buku jurnal khusus yang dibuat untuk mencatat barang penjualan barang yang dilakukan secara kredit
3. Jurnal penyesuaian
Disebut juga jurnal koreksi dimana penggunaanya digunakan untuk menyesuaikan atau memperbaiki jika ada pencatatan jurnal yang salah atau tertinggal. Jurnal penyesuaian ini digunakan di akhir proses siklus akuntansi.
4. Jurnal Penutup
Jurnal atau catatan akhir dimana digunakan untuk mengetahui nilai laba rugi perusahaan pada satu periode tertentu.
5. Jurnal Pembalik
Jurnal yang digunakan untuk membalik akun penyesuaian sehingga didapatkan akun neraca.
Tidak heran ya kenapa ada banyak jenis jurnal yang disebut dalam akuntansi, karena memang jurnal ini disesuaikan dengan kebutuhannya.
Mulai dari jurnal umum untuk mencatat semua kegiatan transaksi sampai dengan jurnal khusus atau jurnal pembalik yang digunakan untuk membalik akun penyesuaiannya.
Baca Artikel Tentang Tugas Wewenang dan Tanggung Jawab HRD dalam Membantu Perusahaan
Contoh Pencatatan Jurnal
Jika sudah mengenal jenis jurnal maka sekarang kita akan beralih ke contoh jurnal yang bisa digunakan untuk membuat jurnal akuntansi Anda. Berikut beberapa contohnya
1. Jurnal Umum
Kita misalkan ini adalah pencatatan jurnal dalam kebutuhan tanggal 5 Desember 2021 di CV. XXX
Tanggal | Keperluan | Nominal | Debet | Kredit |
05 Desember 2021 | Listrik bulan desember | 425.000 | 425.000 | |
Uang kebersihan | 50.000 | 50.000 | ||
Perlengkapan kebersihan | 70.000 | 70.000 | ||
Kas | 545.000 |
Table 1 Contoh Jurnal Umum
2. Jurnal Khusus
Contoh kasus adalah jurnal penjualan di CV. XX dimana melakukan penjualan untuk produk tertentu kepada Toko XYZ dan toko ABC. Berikut contohnya
Tanggal | No faktur | Debitur | Syarat pendaftaran | Jumlah |
05 Desember 2021 | 035 | Toko XYZ | n/30 | 1.125.000 |
036 | Toko ABC | n/30 | 2.250.000 | |
3.375.000 |
Table 2 Contoh Jurnal Khusus Penjualan
3. Jurnal Penyesuaian
Contoh kasus CV XXX menyewa sebuah kontrakan dalam jangka waktu satu tahun dengan harga Rp. 21.000.000,- maka setiap bulan CV XXX ini perlu melakukan pencatatan dalam jurnal penyesuaian.
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
05 Desember 2021 | Beban sewa | Rp 21.000.000 | Rp. 21.000.000 |
Kelola Jurnal dengan Aplikasi Kas dan Keuangan dari Kantor Kita
Sekarang Kelola urusan jurnal keuangan tidak lagi susah, karena sudah ada aplikasi kas dan jurnal dari Kantor Kita. Aplikasi kas yang membantu Anda mendapatkan kemudahan maupun efisiensi kerja. Memiliki fitur yang dibutuhkan untuk menyelesaikan urusan pencatatan transaksi keuangan.
Kantor Kita memiliki software akuntansi perusahaan yang memudahkan urusan pembuatan jurnal dengan rinci dan real time.
Anda bisa langsung mendapatkan software akuntansi dengan menghubungi Customer Support dari Kantor Kita di halaman Kontak Kantor Kita ini.
Kesimpulan
Jurnal dalam akuntansi memiliki fungsi khusus yaitu untuk mencatat semua transaksi yang dilakukan. Hal ini dilakukan untuk Menyusun laporan keuangan yang akurat dan spesifik. Ada beberapa hal yang masuk dalam komponen jurnal atau pencatatan ini, yaitu tanggal transaksi, keterangan transaksi, jumlah transaksi dan lain sebagainya.
Untuk membuat jurnal akuntansi ini Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Kantor Kita, membantu membuat jurnal dengan efisien dan cepat juga menyajikan data yang detail sehingga Anda tidak perlu lagi menggunakan pencatatan manual.
Cek informasi tentang aplikasi jurnal online Kantor Kita atau menghubungi langsung Kontak Kantor Kita. Sekian ulasan tentang jurnal akuntansi hari ini, semoga bermanfaat!