Kantorkita.co.id Menghitung gaji bersih bulanan adalah langkah penting bagi setiap karyawan untuk memahami pendapatan yang sebenarnya diterima setelah berbagai potongan. Dengan memahami cara perhitungan ini, Anda dapat merencanakan keuangan pribadi dengan lebih efektif. Artikel ini akan membahas secara lengkap cara menghitung gaji bersih, komponen-komponen yang terlibat, serta memberikan contoh perhitungan untuk memudahkan pemahaman.

Mungkin Anda Butuhkan:

Aplikasi Absensi Android
Aplikasi Absensi IOS
Absensi Android
Absensi Ios

Pengertian Gaji Bersih

Gaji bersih adalah total pendapatan yang diterima karyawan setelah dikurangi berbagai potongan seperti pajak penghasilan (PPh 21), iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, serta potongan lainnya yang ditetapkan oleh perusahaan. Gaji bersih sering disebut juga sebagai “take home pay”. Ini berbeda dengan gaji kotor, yang merupakan total pendapatan sebelum dilakukan potongan.

Komponen-Komponen dalam Perhitungan Gaji

Sebelum menghitung gaji bersih, penting untuk memahami komponen-komponen yang membentuk gaji kotor dan potongan-potongan yang berlaku.

Komponen Pendapatan

1. Gaji Pokok: Merupakan upah dasar yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan posisi dan tanggung jawabnya.
2. Tunjangan Tetap: Tambahan pendapatan yang diberikan secara rutin setiap bulan, seperti tunjangan transportasi, tunjangan makan, atau tunjangan perumahan.
3. Tunjangan Tidak Tetap: Tambahan pendapatan yang tidak diberikan secara rutin, misalnya tunjangan kinerja atau tunjangan kehadiran.
4. Bonus: Pendapatan tambahan yang biasanya diberikan berdasarkan pencapaian tertentu atau keuntungan perusahaan.
5. Uang Lembur: Kompensasi yang diberikan atas jam kerja yang melebihi jam kerja normal.

Komponen Potongan

1. Pajak Penghasilan (PPh 21): Pajak yang dikenakan atas penghasilan karyawan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
2. Iuran BPJS Kesehatan: Iuran yang wajib dibayarkan untuk program jaminan kesehatan nasional.
3. Iuran BPJS Ketenagakerjaan: Iuran yang meliputi jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan kematian.
4. Potongan Lainnya: Misalnya potongan untuk dana pensiun, koperasi, atau pinjaman karyawan.

Cara Menghitung Gaji Bersih

Untuk menghitung gaji bersih, Anda dapat menggunakan rumus berikut:

Gaji Bersih = Gaji Kotor – Total Potongan

Di mana:

– Gaji Kotor adalah total dari gaji pokok, tunjangan, bonus, dan pendapatan lainnya.
– Total Potongan adalah jumlah dari semua potongan seperti PPh 21, iuran BPJS, dan potongan lainnya.

Langkah-Langkah Perhitungan

1. Hitung Gaji Kotor: Jumlahkan semua komponen pendapatan.
2. Hitung Total Potongan: Jumlahkan semua komponen potongan.
3. Kurangi Gaji Kotor dengan Total Potongan: Hasilnya adalah gaji bersih yang akan Anda terima.

Contoh Perhitungan Gaji Bersih

Contoh 1

Seorang karyawan bernama Andi memiliki rincian pendapatan dan potongan sebagai berikut:

Pendapatan:
– Gaji Pokok: Rp7.000.000
– Tunjangan Transportasi: Rp500.000
– Tunjangan Makan: Rp300.000
– Bonus: Rp1.000.000
– Uang Lembur: Rp200.000

Total Pendapatan (Gaji Kotor):
Rp7.000.000 + Rp500.000 + Rp300.000 + Rp1.000.000 + Rp200.000 = Rp9.000.000

Potongan:
– PPh 21: Rp500.000
– Iuran BPJS Kesehatan: Rp90.000
– Iuran BPJS Ketenagakerjaan: Rp140.000
– Potongan Pinjaman: Rp300.000

Total Potongan:
Rp500.000 + Rp90.000 + Rp140.000 + Rp300.000 = Rp1.030.000

Gaji Bersih:
Rp9.000.000 – Rp1.030.000 = Rp7.970.000

Jadi, gaji bersih yang diterima Andi adalah Rp7.970.000.

Mungkin Anda Butuhkan:

Aplikasi Absensi
Aplikasi Absensi Online
Aplikasi Absensi Gratis

Contoh 2

Seorang karyawan bernama Budi memiliki rincian sebagai berikut:

Pendapatan:
– Gaji Pokok: Rp5.000.000
– Tunjangan Kesehatan: Rp250.000
– Tunjangan Transportasi: Rp300.000
– Uang Lembur: Rp450.000

Total Pendapatan (Gaji Kotor):
Rp5.000.000 + Rp250.000 + Rp300.000 + Rp450.000 = Rp6.000.000

Potongan:
– PPh 21: Rp300.000
– Iuran BPJS Kesehatan: Rp80.000
– Iuran BPJS Ketenagakerjaan: Rp120.000

Total Potongan:
Rp300.000 + Rp80.000 + Rp120.000 = Rp500.000

Gaji Bersih:
Rp6.000.000 – Rp500.000 = Rp5.500.000

Jadi, gaji bersih yang diterima Budi adalah Rp5.500.000.

Mungkin Anda Butuhkan:

Slip Gaji Digital
Aplikasi Absensi Mobile
Aplikasi Absensi Gratis
Absensi Gratis

Kesimpulan

Mengetahui cara menghitung gaji bersih sangat penting bagi karyawan untuk memahami pendapatan yang akan diterima setiap bulan. Dengan memahami komponen-komponen yang terlibat dalam perhitungan gaji, karyawan dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi. Semoga panduan ini membantu Anda dalam menghitung gaji bersih dengan lebih mudah dan akurat. (KantorKita.co.id/Admin)