Marketer Perusahan, Jangan Lupa Buat Marketing Plan

0
1019
Marketer Perusahan, Jangan Lupa Buat Marketing Plan
Marketer Perusahan, Jangan Lupa Buat Marketing Plan

Marketer Perusahan, Jangan Lupa Buat Marketing PlanMarketing plan adalah salah satu jobdesk kelompok yang harus dibuat tim marketing untuk mendorong penjualan produk/jasa yang diberikan. Apakah Anda salah satu marketer di perusahaan? Jika iya apakah perencanaan marketing sudah dibuat untuk beberapa bulan ke depan? Atau jangan-jangan di perusahaan Anda belum ada plan marketing untuk waktu ke depannya?

Marketing plan membantu meningkatkan brand awareness sebuah produk/layanan. Selain itu juga untuk mendorong tim sales agar bisa menjual banyak produk tersebut.

Memang, menjadi marketer bukan hal yang mudah. Namun dengan marketing plan ini, tim marketing bisa berjalan di arah yang tepat.

Digital marketer juga sangat perlu lho planning seperti ini, seperti apa sih marketing plan itu? Dan bagaimana contoh marketing plan? Mari kita bahas bersama.

 

Marketing Plan Adalah

Marketing plan atau perencanaan marketing adalah penyusunan strategi marketing untuk mencapai tujuan marketing. Marketing plan meliputi pengenalan produk, identifikasi peluang  dan kelebihan, identifikasi kompetitor juga kelemahan.

Dari proses pengenalan brand ini maka akan ditemukan langkah-langkah apa yang paling tepat atau cocok digunakan untuk brand tersebut alias strategi marketingnya.

Baik perusahaan kecil ataupun besar pastinya memerlukan marketing plan ini. Perencanaan yang bagus maka hasil marketingnya akan tepat sasaran.

Jika strategi marketing adalah langkah yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan. Maka marketing plan adalah kumpulan strategi marketing.

Pembuatan Marketing Plan

Jadi secara sederhana, marketing plan bisa dipahami dengan cara marketing yang seperti apa sih yang cocok digunakan untuk brand ini? Sebelum menemukan strateginya maka informasi dasar seperti kompetitor,target, kelebihan, peluang harus diketahui terlebih dahulu.

Inilah tentang marketing plan.

 

Bagaimana Jika Strategi Marketing Tanpa Marketing Plan?

Bagaimana jika sebuah strategi marketing dilakukan tanpa memiliki dasar marketing plan terlebih dahulu? Apakah strategi ini akan sia-sia?

Jika kita menilai sia-sia, sepertinya tidak 100% akan sia-sia. Namun pelaksanaan strategi marketing akan memiliki resiko lebih tinggi untuk gagal.

Kenapa hal ini terjadi?

Bisa jadi karena target market tidak dikenali, bisa jadi strategi marketing kalah dengan kompetitor dan lain sebagainya.

Hasilnya uang yang kita keluarkan untuk strategi marketing ini akan hilang percuma. Pengeluaran banyak namun hasilnya tidak efektif atau bahkan tidak ada.

Untuk itu marketing plan digunakan sebagai dasar untuk menerapkan strategi marketingnya.

Baca Artikel : Marketing dan Sales: Definisi, Perbedaan dan Prioritas

 

kehadiran karyawan

 

Pentingnya Susun Marketing Plan

Sebenarnya dari pembahasan poin di atas dapat dipahami bahwa marketing plan cukup penting disusun bahkan harus ada. Namun selain untuk itu, marketing plan perlu disusun untuk keperluan.

1. Mengidentifikasi Kekuatan Brand

Sebelum kita memasarkan dan membangun brand awareness sebuah produk yang dimiliki akan lebih baik jika kita mengetahui kelebihan brand kita. Apa yang membuatnya lebih menarik dibandingkan dari brand kompetitor? Apa yang membuatnya banyak disukai?

Hal ini bisa terjawab jika Anda melakukan marketing plan. Identifikasi semua seluk beluk brand/produk bisa dilakukan.

Sehingga Anda akan mengetahui apa kekuatannya kemudian digunakan sebagai dasar untuk membangun brand awareness dan membuat strategi marketing yang tepat.

2. Mengetahui Strategi Marketing yang Tepat

Strategi marketing yang tepat itu yang bagaimana? Yang memiliki potensi tepat sasaran atau sesuai target, yang sesuai dengan budget, yang bisa membawa leads dan lainya.

Dari marketing plan kita bisa tahu, siapa pasar kita? bagaimana cara untuk mendekati market seperti ini?

Bagaimana dengan kompetitor? Apakah kita memiliki kelebihan lain dibandingkan dengan kompetitor? Apakah ini bisa diunggulkan?

Apakah kita perlu menggunakan platform sosial media a,b,c,d? Apakah perlu periklanan berbayar?

Dan lain sebagainya.

3. Mengurangi Potensi Gagal Marketing

Perencanaan yang bagus akan mengurangi tingkat kegagalan. Sehingga akan didapatkan impact dan mengurangi budget terbuang.

Marketing plan sebagai dasar jalan atau peta sedangkan strategi adalah media untuk mencapai tujuan tersebut.

 

Contoh Marketing Plan

Berikut adalah beberapa contoh pembuatan marketing plan untuk bisnis Anda.

Ada beberapa bagian yang harus diketahui untuk menyusun marketing plan. Diantaranya

Pembuatan Marketing Plan
Pembuatan Marketing Plan

Mari kita coba pada bisnis Percetakan Dan Fotocopy.

1. Tujuan Bisnis

Tujuan kita melakukan bisnis. Memang terlihat tidak begitu dasar, namun tujuan ini bisa membantu Anda mencapai tujuan untuk membangun branding bisnis.

Tujuan bisnis untuk usaha fotocopy dan percetakan adalah untuk membantu mahasiswa mencetak dan fotocopy dengan murah dan mudah.

2. Target Bisnis

Ini adalah target audience bisnis kita. Siapa sih yang ingin kita bidik untuk layanan/produk yang kita berikan? Pastikan target bisnis sesuai dengan produk/layanan Anda.

Target market usaha fotocopy dan percetakan adalah mahasiswa dan kantor di sekitar lokasi. Sehingga mereka bisa mencetak dengan murah. Apalagi mahasiswa dan perkantoran membutuhkan banyak dokumen untuk dicetak. Mahasiswa di sekitar lokasi percetakan.

3. Kompetitor

Ketahui siapa kompetitor Anda, apa yang kelebihannya dan apa yang membuatnya banyak dipilih atau sebaliknya. Sehingga Anda bisa belajar dari kompetitor.

Kompetitor fotocopy dan percetakan adalah brand A. Memiliki kelebihan murah dan lengkap sayangnya pelayanan kurang ramah dan kotor. 

4. SWOT

SWOT adalah analisis kekuatan (strenght) ; kelemahan (weakness) ; peluang (opportunity) dan ancaman (threath). Jadi identifikasi bisnis Anda sesuai SWOT.

Bisnis fotocopy memiliki SWOT :

  1. Kekuatan : bisa dipadukan dengan jualan lain. Masih banyak dibutuhkan.
  2. Kekurangan : modalnya besar
  3. Peluang : banyaknya kebutuhan cetak saat ini
  4. Tantangan : banyak yang sudah serba online

5. Target Bisnis

Tetapkan target untuk bisnis Anda sehingga marketing bisa mengikuti target ini.

Target bisnis usaha fotocopy : balik modal di tahun ke 3. Kerja sama dengan kampus dan kantor sekitar.

6. Strategi Marketing

Cara marketing seperti apasih yang disukai atau paling mendekati target market kita?

Target market anak muda dan mahasiswa yang menyukai produk murah maka strateginya.

Menggunakan sosial media online dan memberikan diskon layananan.

7. Anggaran Biaya

Menentukan anggaran biaya untuk marketing.

Anggaran biaya untuk periklanan :

  1. Periklanan instagram
  2. Kuota internet
  3. Cetak brosur

Itulah pembuatan marketing plan dan contohnya untuk usaha fotocopy dan percetakan. Bagaimana dengan bisnis Anda? Apakah sudah menyusun marketing plan seperti di atas?

Baca : Sales Canvasser : Definisi, Tugas, dan Fungsi

 

Kesimpulan

Marketing plan adalah hal yang diperlukan dalam pengelolaan bisnis terutama untuk menjalankan strategi marketing bisnis. Marketing plan menghasilkan strategi-strategi yang tepat untuk bisnis.

Dukung marketing plan Anda menggunakan tools atau aplikasi perkantoran agar hasilnya maksimal.

Aplikasi absensi

Namun untuk aplikasi khusus HR dalam mengelola administrasi karyawan maka bisa menggunakan aplikasi hr dari Kantor Kita.

Ada absensi online lengkap dengan pengelolaan gaji dan pendukung lainya. Aplikasi absensi android nomor 1 di Indonesia. Memberikan kemudahan dan kelengkapan fitur untuk kelancaran HR dalam pengelolaan karyawan.

Coba 15 hari gratis dalam free trial kantor kita!

Sekian ulasan marketing plan lengkap dengan contoh marketing plan hari ini, semoga bermanfaat!

Previous articleInformasi Lengkap Tentang Sales Representative
Next articleAturan Cuti Karyawan Hamil dan Melahirkan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here