Benarkah Kandidat Overqualified Kemungkinan Besar Ditolak Perusahaan? — Pernahkah Anda mendengar tentang kandidat overqualified dalam proses rekrutmen kerja? Kandidat overqualified adalah individu yang memiliki kualifikasi dan pengalaman yang melebihi persyaratan yang biasanya dibutuhkan untuk suatu posisi pekerjaan.
Meskipun mereka memiliki kelebihan dan potensi untuk memberikan manfaat tambahan bagi perusahaan, kandidat overqualified sering menghadapi tantangan dalam proses rekrutmen. Perusahaan cenderung ragu karena khawatir kandidat akan merasa tidak puas, cepat bosan, atau meninggalkan posisi tersebut.
Ketidaksesuaian dengan kebutuhan perusahaan dan kesulitan adaptasi juga dapat menjadi masalah. Namun, dengan pendekatan yang tepat, kandidat overqualified dapat mempertimbangkan penyesuaian harapan dan mengkomunikasikan motivasi serta komitmen mereka untuk membangun karir yang berarti di perusahaan yang relevan.
Rekomendasi Software HR Terbaik : Kantor Kita
Kandidat Overqualified
Kandidat overqualified adalah sebutan yang digunakan ketika seorang kandidat melamar untuk posisi pekerjaan yang dianggap memiliki tingkat kualifikasi atau pengalaman yang jauh lebih tinggi daripada yang dibutuhkan oleh perusahaan atau pekerjaan tersebut. Istilah ini mengacu pada situasi di mana seorang kandidat memiliki kualifikasi yang melebihi persyaratan yang biasanya diperlukan untuk posisi tersebut.
Artikel pilihan : Korelasi Tingkat Pendidikan dengan Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan
Kriteria Kandidat Overqualified
Ada beberapa alasan mengapa seorang kandidat bisa dianggap overqualified.
1. Jam Terbang Tinggi
Kandidat mungkin memiliki pengalaman kerja yang sangat luas dan berhasil dalam posisi-posisi yang lebih tinggi. Namun, ketika mereka melamar untuk posisi yang lebih rendah, perusahaan mungkin khawatir bahwa kandidat ini akan merasa tidak puas dan cepat bosan dengan tugas-tugas yang lebih sederhana.
2. Latar belakang kandidat yang terlalu tinggi
Ada banyak latar belakang yang membuat karyawan disebut overqualified misalnya tingkat pendidikan, banyaknya pelatihan dan sertifikasi, riwayat bekerja di perusahaan besar dan lain sebagainya yang lebih tinggi di luar kebutuhan perusahaan.
Jika kandidat memiliki tingkat pendidikan atau kualifikasi yang jauh melebihi persyaratan pekerjaan, perusahaan mungkin khawatir bahwa mereka akan mengharapkan gaji pokok dan tunjangan yang lebih tinggi dari apa yang ditawarkan atau tidak akan betah bekerja dalam posisi tersebut untuk waktu yang lama.
3. Ketidaksesuaian dengan Kebutuhan Perusahaan
Terkadang, kandidat yang overqualified mungkin tidak memiliki keterampilan atau pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan khusus perusahaan. Meskipun mereka mungkin memiliki kualifikasi yang baik, perusahaan mungkin mencari seseorang dengan latar belakang yang lebih relevan atau spesifik.
Meskipun ada kekhawatiran terkait kandidat yang overqualified, beberapa perusahaan tetap memilih untuk mempekerjakan mereka karena mereka bisa memberikan manfaat tambahan seperti pengetahuan yang lebih luas, keahlian tambahan, dan kemampuan untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar. Namun, ini mungkin menjadi pertimbangan individual dari perusahaan yang bersangkutan.
Kenapa Kandidat Overqualified Ditolak Perusahaan?
Ada beberapa alasan mengapa kandidat overqualified sering kali gagal dalam proses rekrutmen perusahaan.
1. Ketakutan akan Pindah Kerja
Kandidat yang overqualified mungkin dianggap memiliki peluang yang lebih baik di tempat kerja lain yang sesuai dengan klasifikasinya. Perusahaan mungkin khawatir bahwa kandidat tersebut akan meninggalkan posisi yang lebih rendah begitu mereka menemukan peluang yang lebih sesuai dengan latar belakang mereka.
2. Kekhawatiran tentang Gaji
Kandidat overqualified mungkin mempunyai pengharapan gaji yang lebih tinggi sesuai dengan pengalaman dan kualifikasi mereka yang lebih tinggi. Perusahaan mungkin khawatir bahwa mereka tidak dapat memenuhi harapan gaji tersebut atau bahwa kandidat akan merasa tidak puas dengan kompensasi yang ditawarkan.
3. Kepentingan Jangka Pendek
Perusahaan mungkin berpikir bahwa kandidat yang overqualified akan melihat posisi yang lebih rendah sebagai pilihan sementara atau sebagai langkah mundur dalam karir mereka. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran bahwa kandidat tidak akan memiliki komitmen jangka panjang terhadap perusahaan atau posisi tersebut.
4. Kesulitan Adaptasi
Kandidat yang overqualified mungkin menghadapi kesulitan dalam beradaptasi dengan peran yang lebih rendah daripada yang mereka miliki sebelumnya. Mereka mungkin merasa tidak puas dengan tugas-tugas yang lebih sederhana atau merasa kurang tertantang, yang dapat mempengaruhi motivasi dan produktivitas mereka.
5. Perbedaan Kultural dan Tim
Kandidat overqualified mungkin memiliki pengalaman kerja yang berbeda dalam lingkungan yang lebih tinggi atau perusahaan yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan dalam budaya perusahaan, ekspektasi, atau gaya kerja yang mungkin tidak cocok dengan lingkungan tim atau organisasi yang ada.
Tentu saja, tidak semua kandidat overqualified gagal dalam proses rekrutmen. Beberapa perusahaan mungkin melihat nilai tambah yang mereka bawa dan memutuskan untuk merekrut mereka. Namun, ada beberapa pertimbangan dan kekhawatiran yang sering kali muncul saat mempertimbangkan kandidat overqualified, yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam proses rekrutmen.
Artikel terkait :
Komponen Biaya Rekrutmen Karyawan
Mengenal Perbedaan Rekrutmen Internal dan Eksternal
Pertimbangan Sebelum Menerima Kandidat Overqualified?
Seperti yang kita tulis di atas, tidak menutup kemungkinan kandidat overqualified diterima di perusahaan yang tentunya berdasarkan banyak pertimbangan. Bagaimana sih langkah yang harus dilakukan HRD untuk menghadapi kondisi seperti ini?
1. Komunikasikan Gaji Secara Clear
Salah satu hal yang dikhawatirkan perusahaan pada kandidat overqualified adalah ekspektasi gaji. Agar tidak ada kesalahan maupun hubungan tetap bagus, HRD perlu untuk menjelaskan tentang gaji dan komponennya dengan jelas.
Jika kandidat menerima gaji tersebut dengan baik, maka HRD bisa melanjutkan ke tahapan selanjutnya.
2. Tim Leader Perlu Menjelaskan Jobdesk Dengan Detail
Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah berkolaborasi dengan penanggung jawab tim untuk menjelaskan tentang jobdesk dan pola kerja tim atau hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan. Hal ini penting dilakukan agar kandidat bisa memiliki gambaran bagaimana tanggung jawab dan lingkungan kerja yang akan ia jalani.
Artikel terkait : Peran Team Leader untuk Kelancaran Kerja Karyawan
3. Berikan Tim yang Seimbang / Supportive
Jika sudah resmi diterima dalam tempat kerja, maka tugas HRD dan tim leader adalah menempatkan kandidat ke tim terbaik yang diharapkan bisa bekerja dengan baik bersama kandidat. Dengan tim yang baik dan suportif maka akan membuat kandidat dan tim tersebut berkembang dan produktif.
Memilih kandidat overqualified sangat mungkin terjadi, namun harus dengan pertimbangan yang matang agar kandidat dan perusahaan sama-sama nyaman dalam bekerja.
Jadi Apa Benar Kandidat Overqualified Ditolak Perusahaan?
Berdasarkan ulasan di atas, jadi apa benar kandidat overqualified ditolak perusahaan? Hal ini banyak terjadi di berbagai perusahaan Indonesia. Hal ini terjadi karena kekhawatiran HRD bahwa kandidat tidak bisa adaptasi dengan perusahaan maupun kemungkinan lainya yang akhirnya membuat kandidat cepat resign dari perusahaan.
Namun masih ada kemungkinan perusahaan menerima kandidat overqualified dengan pertimbangan yang sesuai. Sebagai pelamar kerja, kamu bisa memilih dan memilah perusahaan yang tepat sesuai dengan skill dan latar belakang kamu.
Jadi itulah penjelasan tentang Kandidat Overqualified Ditolak Perusahaan, semoga bermanfaat!