Jika Pandemi Usai, Apakah Kerja WFA Tetap Dipilih? – Sekarang ini kondisi pandemi di Indonesia sudah menunjukkan kurva yang cenderung terus menurun dari waktu-waktu sebelumnya. Pastinya hal ini menjadi satu hal yang patut disyukuri. Sebab di tahun-tahun sebelumnya banyak perusahaan harus tutup atau ada juga yang terpaksa beradaptasi dengan cara kerja yang berbeda yaitu WFH.
Namun sekarang ini mode kerja, tidak hanya terbatas pada WFH saja melainkan sudah bergeser ke cara kerja yang lebih fleksibel, yaitu WFA atau Work from anywhere.
Apakah perusahaan Anda juga menerapkan mode kerja seperti ini atau tidak? Nah untuk perusahaan yang ingin menerapkan cara kerja WFA, perlu menyimak ulasan berikut ini. Seperti apasih WFA ini dan bagaimana koordinasi yang dibutuhkan di dalamnya? Mari kita bahas bersama.
WFA (Work From Anywhere)
Work from anywhere merupakan satu metode kerja yang cukup booming beberapa waktu belakangan. Setelah munculnya WFH, WFA menjadi satu pilihan untuk beberapa perusahaan dalam mempekerjakan karyawannya.
Sesuai dengan Namanya, WFA merupakan pola kerja yang membebaskan karyawanya untuk bekerja dimana saja (anywhere), bisa jadi WFA ini tidak ada aturan jam kerja namun masih terikat dengan peraturan maupun dengan target kerja untuk karyawannya.
Baca Artikel : Inilah Cara Sukses Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan
Sebelum trend WFA ini banyak diterapkan, pola kerja WFA lebih sering disebut dengan kerja remote atau kerja jarak jauh dari mana saja dengan fleksibel. Namun dulunya kerja remote identik dengan para freelancer yang bisa bekerja dimana saja dengan mudah.
Namun Sekarang ini pola kerja WFA sudah diterapkan dalam perusahaan besar dan tentunya pelakunya bukan hanya dari kalangan freelancer melainkan dari pekerja tetap.
Kenapa Perusahaan Menerapkan Pola Kerja WFA?
Jika dulu banyak perusahaan yang menggunakan metode kerja WFH karena untuk menghindari kerumunan di kantor ataupun untuk menjaga diri. Sekarang ini WFA dilakukan karena untuk memberikan fleksibilitas kerja untuk karyawan. Beberapa alasan dilakukannya WFA adalah
1. Memberikan Fleksibilitas Kepada Karyawan
Salah satu tujuan perusahaan menerapkan pola kerja WFA adalah karena memberikan fleksibilitas kerja kepada karyawannya. Dimana dengan bekerja WFA ini, karyawan bisa dengan mudah menyesuaikan dengan lingkungan kerja yang diinginkan. Tidak melulu kerja di kantor yang harus menyiapkan transportasi, namun bisa ke tempat-tempat yang lebih disukai.
Misalnya karyawan bisa menyesuaikan dengan kondisi atau keinginan kerja, misalnya di kamar kos, di rumah, di working space bahkan juga dari kota tertentu.
Sebab sekarang ini tidak lagi jamannya perusahaan yang rigit/kaku dengan peraturan lokasi kerja.
2. Meningkatkan Produktifitas Kerja Karyawan
Selanjutnya tujuan dari perusahaan melakukan WFA adalah untuk meningkatkan produktifitas kerja karyawan. Dimana dengan karyawan nyaman maka akan membawa mereka memiliki hasil kerja yang baik.
Dengan memberikan apa yang diinginkan karyawan atas lingkungan kerjanya, maka perusahaan bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Sehingga perusahaan sendiri yang akan mendapatkan kelebihannya.
3. Meminimalkan Biaya Operasional
Selain dari sisi produktifitas juga bisa dilihat dari biaya operasional dari perusahaannya. Dimana biaya operasional karyawan bisa lebih berkurang daripada bekerja dari kantor. Sehingga perusahaan tidak perlu terbebani dengan biaya operasional setiap bulannya atau setiap waktunya.
Misalnya biaya sewa Gedung, biaya listrik, biaya wifi, biaya kebersihan dan lain sebagainya. Jadi banyak perusahaan yang menerapkan WFA dan manfaat yang dihasilkan adalah biaya operasional jadi lebih irit.
Dengan begitu perusahaan hemat dan karyawan juga senang dalam bekerja.
Pola Kerja WFA Cocok Untuk?
Seperti yang kita tahu, tidak semua perusahaan cocok menerapkan pola kerja WFA seperti ini, ada beberapa jenis perusahaan yang bisa menerapkan WFA untuk karyawannya.
Pola kerja WFA cocok digunakan untuk perusahaan digital dimana pekerjaan bisa diselesaikan secara individual walau juga membutuhkan sedikit koordinasi namun kondisi karyawan tetap perlu untuk terhubung dengan perusahaan pusat.
Untuk itu banyak perusahaan startup bekerja dalam mode WFA karena semua bisa saling koordinasi secara online dalam menyelesaikan pekerjaanya.
Sehingga pekerjaan seperti ini akan lebih cocok digunakan untuk perusahaan nonesensial. Sedangkan perusahaan esensial seperti perusahaan keuangan, perhotelan dan juga eksport maupun kritikal yang mencangkup perusahaan keamanan, Kesehatan dan lainya kurang cocok untuk melakukan pola kerja WFA ini.
Persiapan Sebelum Menerapkan WFA
Sebelum menerapkan pola kerja WFA, tentunya perusahaan memerlukan persiapan untuk melakukannya. Persiapan ini berupa pertimbangan dalam penerapan WFA di kantor tersebut, dengan mempertimbangkan kelebihan kekurangan dan juga resiko yang di dapatkan dari penerapan pola kerja ini.
Beberapa persiapan sebelum menerapkan WFA adalah
1. Menyiapkan Aturan Untuk Karyawan
Salah satu hal yang perlu dipersiapkan dalam penerapan WFA perusahaan adalah dengan memberikan aturan perusahaan dan karyawannya. Pastinya perusahaan yang sebelumnya WFO, WFH dan berubah menjadi WFA akan memiliki peraturan yang berbeda. Sehingga perusahaan perlu untuk membuat aturan yang jelas untuk karyawan. yang sesuai dan juga pas untuk kerja WFA.
2. Memberikan Leader Untuk Masing-Masing Divisi
Salah satu yang membantu proses WFA berjalan lancar adalah dengan menunjuk leader dari masing-masing divisi. Sehingga koordinasi bisa berjalan dengan baik, dari perusahaan sudah terwakilkan dari leader selanjutnya hasil kerja karyawan juga tersampaikan dengan baik kepada perusahaan melalui leader.
Dengan adanya leader, pekerjaan menjadi lebih ter-struktur. Ada yang menghandle banyak karyawan di bawahnya sehingga pekerjaan tidak akan berantakan.
3. Menyiapkan Teknologi Yang Digunakan untuk WFA
Untuk menunjang metode kerja WFA sangat diperlukan teknologi yang tepat. Dimana teknologi ini diperlukan untuk menghubungkan banyak orang dengan mudah. Juga digunakan sebagai media sharing pekerjaan.
Untuk itu perusahaan yang menerapkan pola kerja WFA perlu menggunakan software atau aplikasi tertentu sehingga didapatkan kerja yang maksimal.
Misalnya menggunakan software HRIS untuk perusahaan, di mana dalamnya sudah berisi banyak fitur lengkap untuk pengelolaan karyawan. Mulai dari fitur absensi online sampai dengan fitur payroll.
Baca : Adanya Fasilitas Berupa Teknologi Membuat Karyawan Lebih Betah Bekerja Di Kantor
Selain itu juga bisa memilih software video conference yang tepat dan juga media perpesanan dan cloud untuk memudahkan para karyawan agar saling terhubung.
Nah jadi sebelum membuat peraturan WFA, perlu diperhatikan bahwa WFA sendiri perlu persiapan yang matang dan jelas sehingga perusahaan bisa bergerak dengan pasti dan karyawan bisa mengikuti arah dengan mudah.
Bantu Metode Kerja WFA Dengan Software Hris Dari Kantor Kita!
Untuk perusahaan yang ingin melengkapi kantornya dengan software untuk mempermudah pengelolaan karyawan, bisa dengan mudah menggunakan software HRIS dari Kantor Kita. Software HRIS yang memberikan banyak fitur terbaik untuk mengelola karyawan dengan mudah dan efisien.
Menghadirkan aplikasi absensi online untuk kemudahan melacak waktu kerja karyawan, lengkap dengan fitur administrasi berupa pengajuan izin/cuti, reimbursement, slip gaji dan laporan. Dilengkapi dengan fitur payroll untuk memudahkan penghitungan gaji karyawan dan penghitungan otomatis BPJS menggunakan add on yang sudah disediakan.
Di Kantor Kita sendiri juga ada  free trial yang bisa digunakan 15 hari secara gratis. Selain itu add on nya juga bisa digunakan free selama 7 hari.Figure 1 Software HRIS Kantor Kita
Kesimpulan
Memang WFA ini terlihat mengasyikkan dan fleksibel. Namun sebenarnya juga perlu persiapan yang matang sehingga didapatkan kerja yang maksimal. Semua perusahaan pastinya ingin karyawannya bekerja dengan tertib dan menghasilkan output yang bagus, sehingga untuk bekerja dimana saja yang penting sama-sama bekerja dengan baik dan maksimal.
Sekian ulasan hari ini tentang WFA untuk perusahaan, semoga bermanfaat!