Hindari 5 Hal ini Agar Tetap Profesional di Tempat Kerja. Dunia kerja adalah dunia yang menuntut kita bersikap profesional dengan pekerjaan kita. Jangan sampai hal-hal pribadi yang buruk bisa membuat kamu terlihat kurang profesional. Sebenarnya bagaimana sih sikap profesional itu?
Profesional dalam dunia kerja adalah sikap seseorang yang dilakukan sesuai dengan peraturan bekerja, karyawan mendapatkan upah atau gaji dari pekerjaannya maka profesionalitas juga harus dilakukan.
Namun masih banyak kebiasaan buruk yang secara sadar maupun tidak sadar masih dilakukan di dunia kerja sehingga menurunkan profesionalitasan karyawan tersebut. Apa saja sih hal buruk yang bisa memengaruhi profesionalitas di tempat kerja? Mari kita bahas bersama Kantor Kita.
-
Datang Terlambat
Ini adalah kebiasaan buruk yang sudah menjadi masalah untuk banyak orang. Datang terlambat dalam bekerja bisa menurunkan profesionalitas kerja kamu lho. Sekali membiasakan datang terlambat maka akan seterusnya kebiasaan itu melekat.
Datang terlambat pada hari-hari kerja biasa, akan membuatmu merasa lebih terburu-buru dan juga mendapatkan punishment jika dilakukan terus menerus, misalnya pemotongan gaji. Namun kebiasaan ini akan sangat merugikan dan menurunkan nilai profesional mu jika kamu datang terlambat untuk hal penting, misalnya bertemu klien atau ketika rapat dengan tim.
Dari kebiasaan buruk ini, selain merugikan dirimu sendiri, kepercayaan orang lain atau nilai profesional mu akan menurun, bahkan jika ada proyek kantor atasan akan memercayakan kepada karyawan yang tertib daripada karyawan dengan waktu yang tidak disiplin.
Setiap tempat kerja memiliki toleransi yang berbeda-beda mengenai keterlambatan karyawan ini, namun untuk tempat kerja yang memiliki managemen waktu dan karyawan yang baik pastinya tidak akan membiarkan keterlambatan karyawan menjadi hal ringan begitu saja.
Untungnya sekarang pelacakan karyawan yang datang terlambat bisa dilakukan dengan mudah dan cepat, dengan aplikasi absensi online, Kantor Kita. Dimana fitur time tracker yang dimiliki bisa melacak waktu datang karyawan dengan baik dan menggolongkannya menjadi datang tepat waktu atau terlambat. Jadi penilaian HRD atas karyawan jadi lebih mudah.
Kebiasaan buruk datang terlambat ini memang tidak bisa untuk terus dilakukan, mau tidak mau kamu harus dirubah untuk diri sendiri maupun orang lain. Hindari kebiasaan terlambat dan hargai waktu orang lain mulai sekarang.
-
Kerja Tim yang Pasif
Ketika kamu masuk dalam satu tim dalam dunia kerja maka kamu ikut dalam visi tim tersebut. Kontribusi pengetahuan, saran dan tenaga pastinya dibutuhkan untuk mencapai visi tersebut. Buatlah dirimu lebih aktif dengan melakukan pendekatan terhadap masalah dan mencari beberapa opsi jalan keluar untuk saran tim.
Jika saran masuk tentunya bisa dilakukan proses selanjutnya, sedangkan jika saran kurang masuk kamu tetap dihargai karena sudah mencoba menyumbangkan pemikiran kamu untuk menyelesaikan masalah, yang fatal adalah kamu tidak memberikan pemikiran apapun sehingga hanya menjalankan perintah saja.
Untuk kasus tertentu, kamu bisa menawarkan diri apa yang bisa kamu kerjain atau tanyakan mengenai pembagian tugas, sehingga kamu memiliki tugas tim yang jelas.
Yuk mulai asah diri untuk lebih kritis dan detail dalam melihat sesuatu agar lebih aktif dalam mencari solusi untuk tim di dunia kerja.
-
Tidak Serius dalam Bekerja
Pernahkah kamu melihat rekan kerjamu yang menggunakan waktu kerja untuk hal-hal pribadi di luar konteks pekerjaan? Mungkin seperti nge-game ataupun asik dengan kesibukan lainya.
Baca Artikel : Menjaga Semangat Di Tengah Minggu Kerja
Ketidakprofesionalan dalam bekerja salah satunya bisa di tandai dengan hal ini. Walaupun terlihat sederhana namun kasus seperti ini banyak lho terjadi di lapangan atau di lingkungan kerja.
Namun jangan sampai kamu menjadi bagian dari sikap tidak profesional ini, santai di beberapa kesempatan saat bekerja tentu saja boleh namun tanggung jawab kerja juga tetap harus dipenuhi agar hasilnya maksimal.
-
Bergosip
Bergosip di lingkungan kerja adalah hal yang tabu, apalagi yang menjadi bahan gosip adalah rekan kerja se-kantor, namun aktifitas ini masih banyak dilakukan.
Ketika kamu menggosip, secara tidak sadar, kamu juga sedang membuka sifat aslimu misalnya julid, iri atau sombong, dan tentu saja presepsi orang tentang kamu juga akan berubah.
Gosip cenderung dilakukan oleh karyawan yang tidak profesional, dimana mereka lebih suka membicarakan orang lain di belakang bahkan juga sampai menyebabkan konflik antar karyawan.
Untuk menghindari hal ini, kamu bisa memulainya dari dirimu sendiri, untuk tidak memulai menggosip atau menanggapi gosip yang ada dengan sewajarnya. Fokuskan pada pengembangan diri yang lainya agar kamu lebih dihargai dan dikenal karena kemampuan kamu, bukan karena sikap tidak profesional kamu.
-
Atttitude
Salah satu bentuk profesionalitas di tempat kerja adalah attitude karyawan, ada banyak hal yang masuk dalam norma sopan santun dunia kerja tersebut, termasuk adalah sikap saling menghargai karyawan.
Jika kamu menghargai sesama karyawan maka mereka juga akan menghargaimu. Pun sikap profesionalitasmu akan terpancar dari hal ini.
Bagaimana menghargai rekan kerja itu? Misalnya tidak mencampur pertemanan pribadi di luar kantor dan di kantor, jika di luar pertemanan kalian tidak ada batasan maka di dalam kantor masing-masing memiliki job desk dan batasan tersendiri atau Memberi ucapan untuk perayaan atau capaian rekan kerja dengan tulus.
Selain itu menghargai rekan kerja juga bisa dilakukan dengan hal-hal kecil namun besar efeknya, misalnya dengan selalu mengucap ‘Tolong, Maaf dan Terimakasih’ untuk saat yang tepat walaupun kepada karyawan dengan jabatan di bawahmu.
Atau memberikan sapaan jika bertemu di lingkungan kantor. Hal-hal kecil seperti ini, walaupun terlihat sepele namun sangat memperlihatkan attitudemu di kantor lho, jika sudah dibiasakan maka hal seperti ini akan lebih mudah dilakukan.
Survey dari NACE (National Assosiation of College and Employeers) mengatakan bahwa IPK bukanlah segalanya namun softskill seperti komunikasi dan attitude menjadi satu hal yang lebih penting.
-
Tutur Kata yang Tidak Tepat
Semua orang berusaha untuk bersikap profesional di lingkungan kerja, sehingga antar karyawan saling menghargai dengan tutur kata yang baik dan sopan ketika berada di lingkungan kerja.
Bahasa menjadi salah satu hal yang menunjukkan ke profesionalan kamu, tidak perlu bahasa inggris ataupun bahasa Indonesia yang baku, namun bahasa yang dituturkan dengan sopan dan teratur akan membantu kamu terlihat profesional.
Jangan sampai membawa bahasa tongkrongan yang lebih bebas ke dunia kantor, jika salah lawan bicara ini bisa menjadi boomerang untuk kamu sendiri. Tetap jaga profesionalitas dengan berbicara kepada rekan kerja menggunakan bahasa yang sopan.
Kesimpulan
Sikap profesionalitas di tempat kerja perlu diterapkan untuk kehidupan dunia kerja yang lebih baik. Sikap profesionalisme tidak dilakukan dengan menuntut orang lain, namun dimulai dari diri sendiri. Memulai dengan melakukan hal-hal kecil dan membiasakannya, jika kamu sudah memiliki sikap profesionalisme yang baik tentunya orang lain akan menghargaimu sebagai rekan kerja maupun atasa yang profesional dan dipercaya. Ada banyak keuntungan yang di dapat dari sikap profesional ini, yuk belajar profesional mulai dari sekarang dan jangan lupa gunakan aplikasi kantor kita untuk membantu memanajemen waktu Anda.