Mengenal Teknik Jahat Greenwashing yang Marak Dilakukan — Dalam era kesadaran lingkungan, praktik “greenwashing” menjadi isu yang semakin menonjol. Greenwashing merujuk pada usaha perusahaan untuk memberi kesan ramah lingkungan tanpa adanya tindakan nyata.
Banyak entitas menggunakan klaim dan label “green” untuk menarik pelanggan, meskipun praktik bisnis mereka masih merusak lingkungan. Dalam artikel ini, kita akan mengupas teknik-teknik jahat greenwashing yang marak digunakan, serta memberikan panduan bagaimana mengenali dan menghindari jebakan ini. Penting bagi konsumen dan pelaku bisnis untuk dapat membedakan antara komitmen nyata terhadap lingkungan dan sekadar pencitraan.
Software Perkantoran : Software HRIS Kantor Kita
Greenwashing adalah
Greenwashing adalah istilah yang mengacu pada praktik di mana perusahaan atau organisasi berusaha untuk menciptakan citra atau persepsi bahwa mereka menerapkan praktik bisnis ramah lingkungan, meskipun dalam kenyataannya tindakan dan operasional mereka tidak sepenuhnya mendukung klaim tersebut.
Dengan kata lain, greenwashing terjadi ketika entitas mencoba untuk membuat citra mereka dengan menggunakan klaim ramah lingkungan, meskipun tindakan nyata mereka mungkin tidak sejalan dengan nilai-nilai lingkungan yang mereka klaim.
Tujuan greenwashing adalah untuk menarik perhatian pelanggan yang peduli dengan lingkungan, tetapi tanpa adanya upaya nyata untuk mengadopsi praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan. Praktik ini dapat menyesatkan konsumen dan masyarakat umum, dan sering kali bertentangan dengan tanggung jawab sosial dan etika perusahaan yang sebenarnya.
Baca juga : 7 Tanda Lingkungan Kerja yang Toxic
Ciri Perusahaan Melakukan Greenwashing
Ada beberapa karakter perusahaan yang melakukan greenwashing. Beberapa ciri yang tampak adalah sebagai berikut
1. Tidak memiliki verifikasi resmi perusahaan ramah lingkungan
Perusahaan yang melakukan praktik greenwashing umumnya memiliki klaim ramah lingkungan dan menyebarkannya di hampir semua kanal iklan namun tidak memiliki bukti tertulis atau verifikasi resmi dari lembaga terkait. Sehingga pada dasarnya mereka tidak memiliki dasar tersebut.
Dari perusahaan sendiri cenderung tidak transparan jika ada yang ingin melihat dokumen verifikasi ramah lingkungan.
2. Menyembunyikan dampak lingkungan yang sebenarnya
Klaim perusahaan greenwashing adalah memiliki produk-produk yang ramah lingkungan dengan berbagai pengolahannya. Hal ini dilakukan untuk menutupi dampak lingkungan yang sebenarnya dari proses produksi atau produk yang dihasilkan perusahaan.
Tentu saja maksud dari masalah ini adalah agar menutupi dampak negatif dan membangun citra positif dari perusahaan. Beberapa tindakan yang berjalan sebaliknya dari yang mereka pamerkan, misalnya adalah
- Penggunaan sumber daya alam yang berlebihan/eksploitasi
- Limbah yang dihasilkan perusahaan
- Dampak kepada masyarakat sekitar
- Penggunaan energi untuk produksi
Dan lain sebagainya.
3. Klaim berlebihan
Perusahaan yang melakukan greenwashing cenderung melakukan klaim yang berlebihan. Mereka akan menyebarkan informasi tentang perusahan yang ramah lingkungan ke semua kanal iklan tanpa mempertimbangkan efek dari informasinya tersebut. Klaim dilakukan berulang menggunakan berbagai media yang dimiliki.
Itulah beberapa karakter perusahaan yang melakukan greenwashing dalam marketing perusahaannya. Sebelum melihat perusahaan cukup memiliki kualitas ramah lingkungan pastikan perusahaan sudah resmi memiliki verifikasi ramah lingkungan.
Artikel terkait : 5+ Ciri Tempat Kerja Red Flag, Cek Kantormu!
Bagaimana Cara Mengenali Perusahaan Yang Melakukan Tindakan Greenwashing?
Ada beberapa hal yang membantu Anda mengenali apakah perusahaan tersebut melakukan greenwashing atau tidak. Cek lebih dalam dalam melihat
1. Cek label “perusahaan ramah lingkungan”
Jika perusahaan mengklaim ramah lingkungan dengan memberikan label-label ramah lingkungan di setiap iklannya, maka Anda bisa mengecek apakah label ramah lingkungan tersebut benar-benar ada. Hal ini untuk membuktikan perusahaan bahwa perusahaan memang sudah terverifikasi ramah lingkungan.
2. Perbandingan iklan dengan praktik produksi
Selanjutnya yang perlu diperhatikan untuk menilai kondisi perusahaan adalah membandingkan klaim ramah lingkungan dalam iklan yang sering dilakukan dengan praktik produksi. Apakah kondisi perusahaan sudah cukup sesuai dengan yang diiklankan atau malah sebaliknya? Dari perbandingan ini kondisi real perusahaan dapat diketahui.
Mengenali perusahaan greenwashing membuka fakta baru agar tidak mudah terbodohi dengan berbagai teknik marketing yang mengatasnamakan ramah lingkungan.
Mengapa Greenwashing Buruk?
Dibalik greenwashing yang perlu dihindarkan, ada sebab kenapa greenwashing itu buruk. Hal ini dapat membuat masyarakat mengalami kesalahan informasi dan menggunakan produk tersebut secara berkelanjutan. Ketika dijual dengan harga premium, konsumen juga akan membayar lebih untuk membeli produk tersebut.
Dari sisi marketing, greenwashing juga cukup buruk karena mengganggu ekosistem sehat dalam kompetisi. Selanjutnya dari sisi pencarian dana, investor juga dapat tertipu ketika benar-benar memilih perusahaan yang ramah lingkungan.
Software Absensi Karyawan Murah & Terjangkau : Kantor Kita
Kesimpulan
Dalam dunia bisnis yang semakin sadar lingkungan, praktik greenwashing menjadi ancaman serius terhadap keberlanjutan dan integritas. Penting bagi konsumen dan pemangku kepentingan bisnis untuk memahami tanda-tanda greenwashing dan tidak mudah tertipu oleh klaim palsu.
Dengan mengenali dan menghindari praktik ini, kita dapat memastikan bahwa dukungan dan pembelian kita benar-benar mendukung perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan sejati, menginspirasi perubahan positif, dan mendorong pertumbuhan bisnis yang etis dan ramah lingkungan.
Itulah penjelasan hari ini tentang Mengenal Teknik Jahat Greenwashing yang Marak Dilakukan dari Kantor Kita, semoga bermanfaat! Jika membutuhkan informasi tentang software HR untuk membantu urusan perkantoran dan manajemen absensi bisa menggunakan Kantor Kita. Layanan absensi online yang lengkap dan ramah untuk HR atau pengelola umkm.
