7 Tanda Lingkungan Kerja yang Toxic

0
3564

7 Tanda Lingkungan Kerja yang ToxicLingkungan kerja adalah tempat dimana kita banyak menghabiskan waktu dalam sehari. Bekerja 8 jam sehari adalah waktu yang cukup panjang, namun jika lingkungan kerja memiliki kultur atau budaya kerja yang membangun dan menyenangkan pastinya membuat energi kita tetap stay sepanjang hari pun mood juga terus bagus walau pekerjaan menumpuk. Namun bagaimana dengan lingkungan kerja yang toxic?

Lingkungan kerja yang toxic cukup menguras banyak energi dan pikiran, sehingga selain bisa menimbulkan capek fisik juga capek secara psikis atau mental. Sebegitu bahayanya lingkungan kerja yang toxic akan membawa banyak efek negatf juga kepada tubuh. Bagaimana dengan lingkungan kerjamu? Apakah memiliki lingkungan yang cukup supportif atau toxic? Bagaimana sih ciri lingkungan toxic? Kali ini KANTOR KITA akan membahas tanda lingkungan kerja yang toxic, simak dengan baik ya!

Koordinasi Rekan Kerja yang Buruk

Menyelesaikan pekerjaan dalam sebuah tim tidak akan lepas dari kata komunikasi karena ini adalah inti sebuah tim bisa bekerja dengan baik. Bekerja dengan tim adalah bekerja sama memerlukan skill komunikasi untuk koordinasi menyelesaikan masalah dan pekerjaan, jika dalam satu tim tidak ada koordinasi yang baik, bagaimana tim akan menyelesaikan masalah dengan baik? Tanpa koordinasi anggota tim akan bergerak sendiri-sendiri yang akhirnya membawa hasil yang tidak sesuai dengan target.

Koordinasi dalam kerja tim sangat membutuhkan komunikasi, tanpa komunikasi koordinasi juga tidak akan berjalan. Salah satu ciri lingkungan kerja yang toxic adalah buruknya koordinasi kerja antar karyawan yang disebabkan oleh komunikasi yang renggang. Akibat dari buruknya gaya komunikasi ini selain bisa menghasilkan pekerjaan yang tidak sesuai juga bisa menyebabkan salah faham yang menjadi awal masalah dengan rekan kerja yang lain. Jika kamu berada di lingkungan seperti ini, berarti kamu sedang berada di lingkungan kerja yang toxic.

Baca Artikel : Mulai Tidak Betah Di Kantor? Lakukan 12 Tips Ini Untuk Bekerja Yang Lebih Nyaman

Budaya Senioritas

Lingkungan kerja yang toxic selanjutnya adalah kamu berada dalam tempat kerja yang memiliki budaya senioritas yang tinggi. Dimana senioritas ini biasa dilakukan dengan meremehkan junior, membebankan banyak tugas ke junior atau penindasan dalam bentuk yang lainya. Di era modern seperti tahun 2021 budaya senioritas menjadi fokus yang banyak di kritik dan budaya yang harus dihilangkan sehingga banyak perusahaan yang mulai menghilangkan budaya seperti ini, namun jika di lingkungan kerjamu masih memiliki budaya ini maka kamu sedang berada di lingkungan kerja yang tidak sehat.

www.kantorkita.co.id

Senioritas tidak hanya terjadi pada karyawan lama dan karyawan baru, namun juga pada tingkatan bos, manager, kepala divisi sampai ke bawah jadi budaya ini turun temurun sehingga budaya seperti tetap langgeng.

Atasan Apatis

Memiliki masalah dengan atasan adalah hal yang banyak dikeluhkan karyawan, banyak atasan yang bekerja tidak profesional dan menentukan segala sesuatunya berdasarkan sudut pandangnya saja, jadi karyawan tidak memiliki suara untuk memberi saran dan masukan. Komunikasi tidak berjalan dengan baik pun jika karyawan berhasil mendapatkan target kerjanya tidak ada penghargaan, reward ataupun ucapan selamat. Jika kamu memiliki atasan kerja yang apatis seperti ini, bisa jadi kamu masuk dalam lingkungan kerja yang toxic.

Memiliki masalah dengan atasan adalah hal yang banyak dikeluhkan karyawan

Atasan seharusnya memiliki fungsi untuk memberikan pandangan dan arahan kepada anggota tim, komunikasi dan koordinasi terus dilakukan untuk mendapatkan hasil atau keputusan yang disetujui semua pihak sehingga pekerjaan bisa dilaksanan dengan baik, plus sebagai atasan pastinya harus menjaga komunikasi untuk mengarahkan karyawan jika ada kesulitan atau yang lainya. Ucapan selamat untuk karyawan yang memiliki kinerja bagus juga sangat berarti. Namun jika atasanmu jauh dari karakter ini, maka kamu memiliki atasan yang toxic dimana memiliki sikap yang otoriter, egois dan apatis.

Karakter Saling Menjatuhkan

Tanda lingkungan toxic yang sangat mudah diidentifikasi adalah hubungan antar karyawan dimana mereka bekerja dengan saling menjatuhkan. Tidak ada rasa saling membangun dan saling memberi support satu sama lain, lingkungan toxic tipe seperti ini biasanya memiliki sikap yang manis di depan namun memberi pernyataan buruk di belakang, baik kepada sesama rekan kerja maupun kepada atasan bahkan bos.

Akibat dari lingkungan kerja seperti ini adalah karyawan merasa tertekan, tidak bisa bebas berekspresi dan sering menjadi orang lain untuk menutupi dirinya sendiri. Lingkungan kerja seperti ini harus benar-benar di hindari karena memiliki dampak yang tidak sehat untuk psikis maupun fisik. Pun kamu juga tidak akan bisa berkembang dengan baik jika memiliki lingkungan kerja yang toxic seperti ini.

Sering Membawa Pulang Pekerjaan

Jika kamu sering menyelesaikan pekerjaan di rumah, selalu di kejar deadline, waktu di kantor tidak cukup untukmu menyelesaikan pekerjaan, berarti ada yang salah dalam managemen tugas di kantor mu. Harusnya ada batas yang jelas bahwa 8 jam dalam 5 hari bekerja sudah sangat cukup untuk menyelesaikan pekerjaan. Jika karyawan di peras tenaga dan pikiranya untuk menyelesaikan pekerjaan sebanyak mungkin, apa ini manusiawi?

Baca Artikel : Stress Dikantor, Ingin Makan Cokelat Tapi Takut Gemuk? Yuk Simak Makanan Penghilang Stress Pengganti Cokelat Dijamin Sehat.

Lingkungan kerja dengan tingkat tekanan tinggi ini cukup toxic untuk karyawan, waktu pribadi yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan sudah cukup buruk. Jika kamu bekerja dalam lingkungan kerja yang seperti ini, kamu bisa memikirkan untuk resign, karena akan memberikan dampak yang negatif untuk perkembangan dirimu baik mental maupun fisik.

Suara yang dibungkam

aplikasi absensi kantor
aplikasi absensi kantor

Dalam kehidupan bekerja pasti akan ada kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan pekerjaan. Diskusi untuk membicarakan solusi maupun rencana-rencana digelar dengan waktu yang telah di agendakan. Berbeda dengan lingkungan kerja yang toxic, tidak ada ruang untuk diskusi, tidak ada kesempatan karyawan untuk menyampaikan saran dan kritiknya untuk perkembangan pekerjaan. Semua keputusan diambil mutlak oleh atasan atau pihak tertentu saja tanpa memertimbangkan saran dan masukan dari pihak lainya. Hal seperti ini hanya membuat karyawan merasa seperti robot saja karena hanya diminta bekerja namun tidak diberi waktu untuk memberikan aspirasi atau menyalurkan suara mereka. Hal seperti ini tidak akan membawa membawa pengaruh baik untuk lingkungan bekerja.

Baca Artikel : Do And Don’t Di Lingkungan Kantor

Pelecehan

Lingkungan kerja seharusnya menjadi tempat aman untuk beraktifitas seharian. Namun bagaimana jika lingkungan kerja menjadi tempat yang mengancam? Salah satu kasusnya adalah pelecehan. Ada banyak kasus pelecehan wanita yang terjadi di tempat kerja dengan berbagai macam bentuk, mulai dari verbal sampai kontak fisik, hal ini menjadi masalah yang cukup serius. Lingkungan kerja yang sangat toxic adalah lingkungan kerja yang melanggengkan pelecehan ini dengan merasa apatis dan tidak pedulis satu sama lain, sehingga tidak ada perlindungan untuk karyawan yang menjadi korban pelecehan karena budaya lingkungan kerja yang masa bodo atau apatis. Hal ini malah akan membuat pelaku terus bertindak tanpa merasa jera.

Aplikasi Kanto Kita Membantu Memanagement waktu

Lingkungan kerja yang toxic akan membawa banyak energi negatif kepada karyawannya, beberapa opsi jika mendapatkan lingkungan kerja yang toxic ini, kamu bisa melakukan resign atau tetap mempertahankan diri dengan lingkungan kerja tersebut, jika kamu tetap memilih bertahan maka pilih beberapa cara untuk mengatasi stress di tempat kerja tersebut

 

 

 

Previous articleReward Dan Punishment, Strategi Menjaga Kinerja Pegawai
Next articleTips Memilih Aplikasi Absensi Online Untuk Karyawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here