3 Alasan HRD Menanyakan Status Lajang/Menikah pada Karyawan

0
3581
3 Alasan HRD Menanyakan Status Lajang/Menikah pada Karyawan
3 Alasan HRD Menanyakan Status Lajang/Menikah pada Karyawan

3 Alasan HRD Menanyakan Status Lajang/Menikah pada Karyawan — Pada saat wawancara atau interview untuk seleksi masuk kerja, HRD terkadang menanyakan apakah kandidat tersebut lajang atau menikah. Ternyata hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Pahami alasan HRD menanyakan status lajang/menikah pada karyawan berikut ini.

Bagi sebagian orang, ditanya mengenai status perkawinan memang sensitif. Sehingga muncul kebingungan, apakah pertanyaan seperti ini harus dijawab atau tidak. Sebaiknya simak terus penjelasan ini untuk mengetahui cara yang tepat dalam menjawabnya.

Rekomendasi Software HR : Software Absensi 

 

Alasan HRD Menanyakan Status Lajang/Menikah pada Karyawan

Setidaknya terdapat 2 alasan yang mendasari HRD untuk menanyakan mengenai status lajang/menikah kepada kandidat calon karyawan. Mari simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui alasannya secara lengkap.

1. Mempertimbangkan Performa dalam Pekerjaan

Orang yang sudah menikah dan membangun keluarga tentu akan memiliki prioritas berbeda dengan yang single. Terutama untuk wanita yang sudah memiliki anak. 

Karena pikirannya terpecah untuk masalah-masalah yang ada di keluarga, mungkin saja orang tersebut tidak bisa menunjukkan performa maksimal di pekerjaan. Namun tidak sedikit juga perusahaan yang tidak mempermasalahkan status perkawinan seseorang selama masih bisa bekerja dengan baik.

Software untuk HR : Software HRD

2. Meminimalisir Risiko

Sebagian perusahaan atau HRD memang lebih menyukai karyawan yang masih single dan belum menikah. Umumnya, hal ini terjadi karena perusahaan ini meminimalisir berbagai risiko, terutama risiko karyawan meninggalkan pekerjaan karena masalah keluarga.

Misalnya tiba-tiba istri/suami/anak karyawan sakit dan membutuhkan perawatan, tidak sedikit karyawan yang memilih untuk izin atau mengajukan cuti karyawan untuk mengurusnya. Selain itu, wanita yang sudah menikah juga berkesempatan besar untuk hamil.

Menjelang persalinan, karyawan tersebut juga akan mengambil cuti melahirkan yang bisa mencapai 3 bulan lamanya. Secara otomatis, perusahaan harus menyerahkan pekerjaannya kepada pihak lain. Bahkan sebagian perusahaan juga perlu mencari penggantinya untuk sementara.

Hal inilah yang menjadi pertimbangan perusahaan atau HRD sehingga menanyakan status lajang/menikah kepada kandidat.

3. Memperhitungkan Gaji/Upah yang Tepat

Alasan terakhir perusahaan atau HRD menanyakan status lajang/menikah kepada karyawan adalah untuk memperhitungkan gaji atau upah yang tepat. 

Artikel terkait : 3+ Cara Menentukan Gaji Pokok Karyawan 

Sebagian perusahaan di Indonesia memberikan tunjangan karyawan untuk keluarga. Sehingga penting bagi perusahaan untuk mengetahui apakah karyawan yang sudah memiliki keluarga atau masih single. Namun hal ini juga tidak selalu berlaku di semua perusahaan.

 

Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan HRD tentang Status Lajang/Menikah?

Setelah mengetahui apa saja alasan mengapa HRD menanyakan status perkawinan, bagaimana cara untuk menjawabnya? Sebaiknya simak penjelasan lebih lanjut di bawah ini untuk mengetahuinya.

1. Jawab dengan Jujur

Sangat penting bagi kandidat karyawan untuk menjawab semua pertanyaan yang diberikan HRD dengan jujur. Tidak hanya pertanyaan mengenai status saja, hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman kerja dan kompetensi juga harus dijawab jujur.

Ceritakan secara jujur mengenai status perkawinan saat ini. Namun tidak perlu menceritakan hingga terlalu dalam kepada HRD.

2. Tegaskan Bahwa Keluarga Tidak Berpengaruh terhadap Performa di Pekerjaan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, HRD bertanya mengenai status perkawinan karena mempertimbangkan performa seseorang di perusahaan. Untuk meyakinkan HRD, tegaskan bahwa keluarga dan masalahnya tidak akan berpengaruh terhadap performa di pekerjaan.

Hal ini akan menjadi poin plus bagi calon karyawan karena dapat memprioritaskan tanggung jawabnya saat berada di perusahaan.

Jadi, sudah sangat jelas bahwa ada beberapa alasan HRD menanyakan status lajang/menikah pada karyawan. Meski terkesan sensitif, tapi pertanyaan ini penting untuk dijawab agar menjadi bahan pertimbangan bagi HRD untuk menerima seseorang menjadi karyawan.

Artikel Terkait : Kenapa Karyawan Memiliki Performa Buruk Di Kantor?

 

Apakah Pertanyaan Status Pernikahan Wajib Dijawab? 

alasan hrd menanyakan status lajang/menikah
Apakah Pertanyaan Status Pernikahan Wajib Dijawab?

Apakah dalam wawancara kerja maupun ketika sudah resmi menjadi karyawan, wajib menjawab pertanyaan tentang status perkawinan ini? Nyatanya hal ini tidak wajib dijawab karyawan lho, bahkan di beberapa daerah pertanyaan seperti ini merupakan pertanyaan tidak wajar. 

Sebab pertanyaan terkait perkawinan merupakan pertanyaan privat dan jika dikhawatirkan akan mengganggu pekerjaan maka Anda perlu meyakinkan HRD bahwa status pernikahan tidak akan mempengaruhi performa kerja karyawan.

Namun jika hal ini berhubungan dengan fasilitas tambahan untuk karyawan yang sudah berkeluarga seperti asuransi kesehatan, penggunaan cuti karyawan maupun pendidikan anak, Anda bisa menjelaskannya dengan jujur tentang status pernikahan Anda. 

Rekomendasi Aplikasi HR : Aplikasi absensi online 

 

Kesimpulan 

Ketika sedang melakukan interview kerja tidak jarang HRD menanyakan tentang status pernikahan karyawan. Ada beberapa alasan kenapa HRD menanyakan tentang status pernikahan karyawan ini, diantaranya akan berhubungan dengan pemberian tunjangan karyawan, penggunaan cuti juga menghindari penurunan performa karyawan karena masalah keluarga. 

Nah itulah penjelasan tentang alasan hrd menanyakan status lajang menikah pada karyawan, semoga ulasan hari ini bermanfaat untuk Anda! 

Customer Service Kantor Kita
Customer Service Kantor Kita
Previous article4 Cara HRD Mengatasi Karyawan yang Bad Attitude
Next articleMarketing Perusahaan : Jobdesk dan Penjelasannya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here