Di dunia kerja modern, terutama di lingkungan yang serba cepat seperti startup atau perusahaan digital, istilah “kejar-kejaran dengan deadline” sudah menjadi makanan sehari-hari. Banyak dari kita merasa selalu dikejar waktu, seolah tidak pernah cukup 24 jam dalam sehari. Namun, benarkah masalahnya adalah kurangnya waktu? Atau karena kurangnya kemampuan dalan manajemen waktu yang efektif ?
Jika kamu sering merasa kewalahan dengan tumpukan pekerjaan dan deadline yang seolah tidak ada habisnya, tenang kamu tidak sendiri. Artikel ini akan membahas 5 tips praktis yang bisa kamu terapkan agar kamu bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, lebih tenang, dan produktif setiap hari.
Bikin To-Do List Harian
Hal paling dasar tapi sangat ampuh: buat daftar tugas harian. Jangan remehkan kekuatan menuliskan tugas-tugasmu, baik menggunakan aplikasi seperti Google Keep, Notion, atau bahkan dengan cara tradisional: buku catatan.
To-do list harian membantumu:
- Menyusun prioritas
- Memecah tugas besar jadi langkah kecil
- Memberi rasa puas saat mencoret tugas yang sudah selesai
Tips tambahan: hindari membuat daftar yang terlalu panjang. Fokus pada 3–5 tugas utama per hari agar tetap realistis dan tidak terbebani.
Gunakan Teknik “Time Blocking”
Kalau kamu sering merasa satu hari habis begitu saja tanpa tahu ke mana waktunya pergi, teknik ini bisa jadi penyelamat.
Time blocking adalah sebuah metode yang digunakan untuk membagi waktu kerja ke dalam blok-blok terjadwal. Misalnya:
- 09.00–10.30: Membalas email dan laporan harian
- 10.30–12.00: Mengerjakan konten marketing
- 13.00–15.00: Meeting internal dan brainstorming
Dengan cara ini, kamu:
- Berfokus pada satu jenis pekerjaan dalam satu waktu
- Tidak mudah terdistraksi
- Lebih cepat menyelesaikan tugas karena ada “deadline mikro” dalam harimu
Aplikasi seperti Google Calendar, Sunsama, atau bahkan Excel bisa kamu gunakan untuk membuat blok waktu ini.
Kerjakan Tugas Besar Sedikit Demi Sedikit
Seringkali, kita menunda pekerjaab yang besar karena terlihat terlalu berat. Akibatnya? Tugas tersebut makin dekat dengan deadline dan jadi beban mental. Padahal solusinya sederhana: pecah tugas besar jadi bagian kecil.
Contoh: kamu diminta menyusun laporan akhir tahun. Jangan tunggu hingga H-1. Coba lakukan:
- Hari 1: Kumpulkan data
- Hari 2: Buat struktur laporan
- Hari 3: Tulis pendahuluan dan latar belakang
- Hari 4: Susun bagian utama
- Hari 5: Revisi dan editing
Dengan strategi ini, pekerjaan yang besar terasa menjadi lebih ringan dan kamu tidak perlu lembur di hari tenggat pekerjaan.
Prioritaskan: Mana yang Penting dan Mana yang Mendesak
Tidak semua tugas harus diselesaikan sekarang juga. Penting untuk belajar membedakan mana yang penting dan mana yang mendesak, seperti yang dijelaskan dalam Eisenhower Matrix:
Prioritas | Penting | Tidak Penting |
Mendesak | Kerjakan sekarang | Delegasikan |
Tidak Mendesak | Jadwalkan | Abaikan/singkirkan |
Contoh:
- Mendesak & penting: Deadline laporan klien hari ini → kerjakan dulu
- Penting tapi tidak mendesak: Belajar skill baru → jadwalkan
- Mendesak tapi tidak penting: Permintaan meeting mendadak tanpa agenda → bisa didelegasikan
- Tidak penting & tidak mendesak: Cek media sosial pribadi → bisa dihindari saat jam kerja
Dengan mengelompokan seperti ini, kamu bisa fokus pada tugas yang benar-benar berdampak.
Jangan Takut Bilang “Enggak”
Ini sering jadi masalah besar, terutama bagi karyawan yang ingin terlihat “selalu siap” atau “nggak enakan”. Tapi kenyataannya, mengatakan “tidak” pada tugas yang tidak relevan bisa menyelamatkanmu dari kelelahan dan penundaan pekerjaan penting.
Kamu bisa menolak dengan sopan seperti:
- “Maaf, saya sedang fokus menyelesaikan laporan proyek. Bisa kita jadwalkan ulang?”
- “Saya bantu setelah tugas prioritas saya selesai ya?”
Ingat, mengatakan “tidak” bukan berarti tidak membantu. Justru itu bentuk profesionalisme: kamu tahu kapasitasmu dan menjaga kualitas pekerjaan.
Bonus Tips: Gunakan Teknologi untuk Membantu
Kalau kamu bekerja di lingkungan digital atau hybrid, memanfaatkan aplikasi kerja bisa sangat membantu:
- Aplikasi absensi digital seperti Kantor Kita untuk memastikan kehadiran dan jam kerja tercatat dengan baik
- Aplikasi kerjasama seperti Trello, Asana, atau Notion untuk mengatur proyek dan kerja tim
- Aplikasi pengingat atau kalender untuk tidak lupa tenggat waktu
Teknologi adalah asisten yang siap 24/7 selama kamu menggunakannya dengan bijak.